Thursday, May 4, 2017

Aku Akan Datang ; Bab 3

BAB 3


Tuan Najwan merenung sampul surat berwarna putih yang sedikit kusam itu. Lama. Sambil hatinya mencari kekuatan untuk membuka dan membaca kirim terakhir Hajar padanya. Namun kekuatan itu masih belum kunjung tiba. Akhirnya surat itu di letakkan ke dalam laci yang berkunci rapat. Bersama sampul surat yang lain.
Lima belas tahun berlalu, hatinya masih tak jumpa kekuatan yang dia cari. Saban tahun dia akan berhadapan dengan rasa takut menanti sekeping surat yang pasti akan muncul buat peneman hari jadi Hanni. Saban tahun juga dia akan tewas dengan rasa takut itu. Takut kalau surat yang dikirimkan Hajar mengesahkan tuduhannya pada satu-satunya wanita yang penah dia cintai dengan sepenuh hati.
HAJAR. Sepotong nama yang penah terlakar dalam di hatinya. Gadis pertama yang mencuri hatinya dan menjadi ratu dalam hidupnya. Hajar, wanita yang cukup menawan dengan bening mata yang cukup indah.
Cukup setahun dia kenali wanita itu, hatinya sudah cukup yakin menjadikan Hajar sebagai peneman hidup yang halal. Bahagia menyelimuti pernikahan yang berbenih dengan rasa cinta yang cukup dalam. Dia berusaha keras untuk keluarga kecilnya. Berikan segalanya buat wanita yang dia sayangi.
Namun segala usaha dan kasih sayangnya dibalas dengan kecurangan. Isterinya sanggup menggadaikan kepercayaannya. Lemah dia menghadapi ujian yang maha hebat itu. Tiada apa yang boleh dia lakukan selain melepaskan satu-satu wanita yang dia cintai. Memaafkan? Tak bisa dia maafkan kelukaan yang Hajar berikan padanya. Tak Mungkin.
TAK MUNGKIN. Biarpun dia tahu hatinya masih berharap. Masih berharap apa yang dia lihat malam itu tidak benar. Berharap segalanya hanya mimpi. Berharap Hajar tak mencuranginya.

Tuan Najwan memejamkan mata. Rasa sakit itu mencucuk kembali. Kali ini lebih dalam lagi.

No comments: